Jumat, 16 April 2021

[J-Movie] Cerita Minami Hamabe tentang Live Action "Omoi, Omoware, Furi, Furare"

[Cerita Minami Hamabe Live Action Omoi Omoware Furi Furare
Gambar : Live Action "Omoi Omoware, Furi Furare"
 

"DARI IRI SAMPAI BAPER

CERITA MINAMI HAMABE TENTANG 'FURIFURA'"


Diangkat dari manga karya Io Sakisaka dengan judul yang sama, film live action "Omoi, Omoware, Furi, Furare" ("Furifura") menampilkan hubungan dan konflik empat tokoh utamanya, yakni Akari Yamamoto (diperankan oleh Minami Hamabe), Rio Yamamoto (diperankan Takumi Kitamura), Yuna Ichihara (diperankan Riko Fukumoto) dan Kazuomi Inui (diperankan Eiji Akaso). Di balik layar film ini, ternyata ada banyak fakta menarik yang terkuak melalui cerita-cerita para pemerannya. Penasaran? Yuk, cari tahu di sini.


Kali ini, cerita Minami Hamabe akan menguak beberapa fakta seputar film live action "Furifura" dan para pemerannya. Apa saja, ya?
 

1. Tokoh favorit Minami Hamabe dalam manga “Furifura” adalah tokoh Rio Yamamoto. Minami menyukai tokoh yang cool dalam manga Sakisaka Io, jadi dia langsung menyukai tokoh Rio begitu melihatnya, sebab ia menyukai karakter yang memancarkan aura dan sikap yang misterius.   
 
2. Menurut Minami, daya tarik tokoh Inui Kazuomi adalah sifatnya yang terus terang dalam memuji perempuan tentang seberapa imut atau cantiknya mereka, hal yang biasanya sulit dilakukan oleh pemuda dalam masa pubertas. Minami berpikir bahwa tokoh Akari yang diperankannya juga merasa berdebar-debar ketika bertemu dengan orang seperti tokoh Inui untuk pertama kalinya. 
 
3. Ceria bukanlah sifat dasar tokoh Akari, tapi karena keadaan keluarganya, ia memutuskan untuk menjadi orang yang ceria. Menurut Minami, sisi diri tokoh Akari yang seperti itu mirip dengan dirinya. Pada awalnya, Minami tidak pandai bicara dengan orang lain, mirip dengan tokoh Yuna Ichihara, tapi Minami berpikir ia tak boleh terus begitu, hingga akhirnya ia memutuskan untuk menjadi orang yang lebih ceria. Minami bersimpati pada tokoh Akari karena tokoh tersebut memiliki sisi dimana ia lebih memilih untuk mengubah hal yang ingin diubahnya dibandingkan hanya menerima bagian yang tidak disukai dari dirinya. 
 
4. Pada awalnya, tokoh Akari hanyalah seseorang yang menyokong tokoh Yuna, namun ternyata tokoh Yuna berkembang lebih dari yang dibayangkan, hingga tokoh Akari cemburu dan iri padanya. Minami berpikir hal itu juga biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Saat hal itu terjadi, tokoh Akari tidak membenci dirinya, tapi memutuskan untuk menerima hal itu dan bertekad untuk selangkah lebih maju dalam berjuang mengubah dirinya sendiri. Minami merasa disadarkan bahwa penting untuk mengubah diri sendiri menjadi lebih baik tanpa harus menyangkal jika kita memang cemburu atau iri kepada orang lain. Menurutnya, jika kita melakukan hal itu, kita bisa membangun hubungan dengan orang lain yang memberikan pengaruh yang baik bagi satu sama lain.

5. Tokoh Akari menanggung masalah yang rumit tentang keluarganya, Minami berpendapat siapapun pasti pernah mengalami hal yang kurang menyenangkan mengenai keluarga, walaupun tidak sesulit yang dialami tokoh Akari. Minami sendiri pernah mengalami hal dimana ia merasa jarak antara ia dan ibunya menjauh, tapi kemudian karena suatu hal, mereka bicara dan rukun kembali. Melalui perannya sebagai tokoh Akari, Minami ingin menyampaikan dengan baik bahwa kebahagiaan sejati tokoh Akari ada pada keluarganya. 
 
6. Adegan yang paling Minami sukai adalah adegan dimana tokoh Inui memotret tokoh Akari di atap sekolah. Ia berpikir bahwa ternyata ketika seorang laki-laki yang disukai mengarahkan kamera pada dirinya, rasanya sama sekali berbeda dengan dipotret oleh teman biasa. Terlebih Minami juga sangat menyukai situasi sore hari (senja). Pada kenyataannya, hal ini juga mungkin terjadi seperti dalam film. Menurutnya, itu adalah adegan yang sangat indah. Ia berkata bahwa saat itu satu detik saja terasa lama sekali, karena ia mengambil adegan sambil membayangkan bagaimana perasaan seseorang jika orang yang ia suka mengarahkan kamera padanya. Dalam hati Minami terus berharap agar Eiji Akaso yang memerankan tokoh Inui cepat-cepat menekan shutter-nya. 
 
[J-Movie] Cerita Minami Hamabe tentang Live Action "Omoi, Omoware, Furi, Furare"
Gambar : Live Action "Omoi Omoware, Furi Furare"

7. Minami bercerita bahwa semua pemeran menikmati adegan festival musim panas. Yatai (warung kaki lima) juga benar-benar dibuat, sehingga mereka terus mencium aroma yang lezat dan ngobrol tentang apa yang ingin mereka makan atau bawa pulang. Mereka juga sungguh-sungguh saat melakukan adegan permainan menembak dan semuanya mahir. Minami berkata bahwa Takumi yang paling pandai melakukannya dan sasarannya selalu tepat.

8. Empat pemeran tokoh utama bergolongan darah sama, yaitu B. Mereka memiliki sifat dan jarak hubungan dengan orang lain yang cukup serupa. Cara mereka menghabiskan waktu juga mirip. Meski tidak banyak adegan yang menghadirkan mereka berempat secara bersama-sama, mereka tipe yang lebih memilih untuk menghabiskan waktu masing-masing dengan melakukan hal yang mereka sukai. Walau begitu, mereka bekerja sama dengan baik dan mengarah pada tujuan yang sama. Kadang kala mereka berbagi cerita ketika ada yang ingin mereka diskusikan. Tapi,bagi Minami, kebersamaan mereka sangat menyenangkan, dan tidak ada kesulitan meskipun mereka jarang saling bicara. 
 
9. Menurut Minami, Takumi Kitamura masih sama dengan 3 tahun yang lalu saat mereka bertemu dalam sebuah film. Takumi adalah sosok tidak banyak bicara tentang hal-hal pribadi, misalnya ia tidak mengeluh saat ia tidak sempat tidur. Ia selalu stabil dan terlihat memiliki ketenangan. Minami mengaku ia sangat iri pada Takumi dan ingin menjadi seperti Takumi. Minami sangat menghormati sisi diri Takumi yang menerima segala sesuatu dengan penuh toleran, menghadapi apa pun yang terjadi dengan sabar dan tanpa amarah.

10. Minami bernaung di agensi yang sama dengan Riko Fukumoto. Mereka juga banyak mengambil adegan bersama. Menurut Minami, Riko adalah seseorang yang kuat. Dia berpenampilan rapi dan benar-benar terlihat seperti seorang gadis yang manis, tapi tak disangka ia mudah bergaul dan enak diajak bicara bagaikan seorang pria tampan. Hal itulah yang menarik darinya karena imejnya seolah berubah. Minami tidak tahu banyak tentang tren masa kini karena sudah bekerja di industri hiburan sejak kecil, tapi Riko benar-benar up-to-date dan banyak memberitahu Minami tentang berbagai tren masa kini. Instragram misalnya, Riko memberitahu Minami tentang hal-hal atau kosakata yang sedang populer saat ini. 
 
11. Minami berbeda enam tahun dengan Eiji Akaso. Ini pertama kalinya Minami berakting dengannya dan ia merasa gugup. Namun, kegugupan itu seketika hilang karena Eiji adalah orang yang ramah sehingga Minami bisa menikmati bicara dengannya layaknya teman sekelas. Eiji juga punya sisi spontan, sehingga mudah disukai.

12. Minami berpendapat bahwa film ini menyuguhkan kisah cinta manusiawi yang berbeda dengan film live action dari komik perempuan lainnya. Empat tokoh utama dalam film ini juga berbeda dengan tokoh-tokoh dalam film lainnya. Dengan melihat empat tokoh yang berjuang menjalani masa muda mereka, jatuh cinta dan mendewasa, film ini akan membuat para penonton merasakan indahnya masa muda sekali lagi. Empat tokoh dalam film ini berjuang menghadapi berbagai masalahnya masing-masing. Minami berkata bahwa mereka yang saat ini sedang menjalani masa sekolah pun, mungkin terkadang mengalami kesepian dan merasa sendirian. Tapi, melalui film ini, Minami dan para pemeran lainnya ingin mereka tahu bahwa mereka tidak sendirian, karena setiap orang pun berjuang untuk hidup menjalani masa muda. Selain itu, bagi yang sudah bosan bersekolah, mereka ingin menunjukkan bahwa pada akhirnya masa muda adalah masa-masa yang indah. 
 
 

* Disadur dari artikel modelpress
* Transkripsi oleh Sapta Stori

Tidak ada komentar:

Posting Komentar